TAKTIKTOP.com - Senangnya punya ponsel Android baru, baru beli langsung buka box-nya langsung deh install macam-macam aplikasi. Soal butuh dan tidak butuh nanti belakangan saja, yang penting install aplikasi yang bagus-bagus dulu.
Sindrom seperti itu biasanya menjangkiti seseorang yang baru beli ponsel baru khususnya Android. Pada awal mulanya ponsel terasa tetap cepat dan ngebut, tapi makin lama kok makin kerasa berat apalagi ketika load aplikasi dan multitasking.
Permasalahan seperti itu bukan hanya terjadi pada ponsel Android dengan spesifikasi pas-pasan, problem seperti itu bahkan dialami juga oleh ponsel-ponsel Android dengan spesifikasi yang konon katanya spesifikasi dewa sekalipun.
Dalam situasi hape yang makin hari makin lemot, sebagian pengguna ada yang mencoba untuk menginstall aplikasi semacam Task Killer dan kawan-kawannya, yang konon katanya mampu membuat ponsel ngebut, membersihkan ram, dan bahkan mengkarantina aplikasi tertentu.
Sebenarnya aplikasi semacam itu benar-benar bermanfaat nggak sih buat ponsel? Dari sekian banyak pengguna yang menginstall aplikasi task killer pada ponsel Android mereka, biasanya tujuan instalasi-nya dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan dibawah ini:
1. Mempercepat Sistem
Salah satu alasan paling banyak untuk menginstall aplikasi Task killer adalah untuk mempercepat kinerja sistem yang makin lama makin lambat.
Faktanya adalah tidak seluruhnya benar. Mengapa? Aplikasi-aplikasi dalam Android memang sengaja tidak disertakan tombol untuk keluar, jadi ketika menekan tombol Back itu hanya meminimize jendela aplikasi yang terbuka.
Android tidak menyertakan tombol exit karena begitu aplikasi itu memang benar-benar tidak menjalankan proses lagi maka Android akan menghentikan service dari aplikasi itu sendiri,
Ketika aplikasi itu sedang atau masih menjalankan proses dan service apapun kemudian dipaksa untuk berhenti melalui aplikasi task killer, itu justru akan membuat aplikasi itu untuk mengulangi kembali dari awal proses yang tadi sedang dijalankan.
Jangankan membuat sistem makin cepat, yang ada malah makin lemot karena proses yang dilakukan aplikasi justru makin banyak. Mungkin loading diawal ketika membuka aplikasi terasa ringan, tetapi selanjutnya ketika mengoperasikan aplikasi tersebut justru terasa lambat, karena prosesnya harus dimulai dari awal lagi.
2. Hemat Baterai
Instalasi Task Killer dengan tujuan menghemat baterai sepertinya tidak ada benarnya. Gimana baterai bisa hemat? Bukankah setiap proses yang dijalankan aplikasi dipaksa untuk berhenti, jadi ketika aplikasi itu kembali dijalankan, aplikasi tersebut harus mengulangi lagi dari awal seluruh proses tadi.
Diasumsikan bahwa ponsel tidak terdapat aplikasi task killer, ketika program yang diinginkan dijalankan kembali, maka program tersebut tinggal melanjutkan saja proses sebelumnya, lain halnya apabila proses sebelumnya dipaksa berhenti, tentu harus mengulangi dari awal dan tentu saja konsumsi daya baterai yang dibutuhkan akan makin banyak.
3. Membersihkan Ram
Alasan yang satu ini memang ada benarnya. Setelah seluruh proses yang dijalankan dibutuh atau dihentikan dengan paksa, ukuran memory akan kembali longgar. Untuk modal multi tasking selanjutnya sepertinya bakal kembali nyaman.
Tapi tunggu dulu, ram yang longgar setelah dibersihkan tersebut akan bertahan berapa lama? Paling-paling cuman sebentar terus proses yang dihentikan tadi pada jalan sendiri-sendiri lagi, sudah gitu proses yang dijalankan dimulai lagi dari pertama yang justru efek sampingnya adalah menyedot daya baterai dan memperlambat kinerja sistem.
Itulah alasan terbanyak yang menyebabkan pengguna menginstall aplikasi task killer pada ponsel Android mereka. Kalau menurut penulis sih sedikit manfaat yang bisa didapatkan dari aplikasi task killer semacam itu.
Jika saat ini masih menggunakan aplikasi task killer, coba deh dihapus dulu, kemudian bandingkan dengan selama menggunakan aplikasi tersebut, bandingkan dari sisi hemat baterai dan kinerja sistem lebih hemat dan lebih cepat yang mana?
EmoticonEmoticon